Sabtu, 23 Maret 2013

makalah bahasa Indonesia


NARASI, DESKRIPSI DAN ARGUMENTASI SERTA ABSTRAK DAN KESIMPULAN

PEMBAHASAN

1.      NARASI
Narasi secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Narasi kadang-kadang mirip dengan deskripsi. Bedanya, narasi mementingkan urutan cerita dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Narasi tidak hanya terdapat dalam karya fiksi, tetapi sering pula terdapat dalam tulisan nonfiksi.
 Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama. Paragraf narasi disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan.
Jenis-jenis narasi:
1.      Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
2.      Narasi ekspositorik adalah Paragraf berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur  sugestif atau bersifat objektif.
3.      Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.[1]
4.      Menurut Keraf (2000:136) narasi memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
  • Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  • Dirangkai dalam urutan waktu.
  • Ada konfliks.
Cara penulisan narasi, yaitu sebagai berikut:
1)      Menentukan tema dan amanat;
2)      Menetapkan sasaran pembaca: dewasa, anak-anak, atau umum;
3)      Merancang peristiwa secara kronologis;
4)      Membagi peristiwa ke dalam tiga tahap: awal, perkembangan dan akhir cerita;
5)      Merinci detil-detil peristiwa/kejadian sebagai pendukung cerita;
6)      Menuliskan tokoh, watak, latar dan sudut pandang penulis. (Nurbaya, dkk, 2011:48)

1.      DESKRIPSI
Deskripsi berasal dari verba to describe yang artinya menguraikan, atau melukiskan. Deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata pembaca, seakan-akan pembacamelihat sendiri objek itu. Deskripsi bertujuan memberikan kesan/impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan. Dengan deskripsi yang baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan.
Paragraf deskripsi melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, deskripsi bersifat tata ruang dan tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera. (Zainal Arifin, 2009:131).
Cara penulisan deskripsi, sebagai berikut:
1)      Menentukan apa yang akan dideskripsikan;
2)      Merumuskan tujuan deskripsi;
3)      Menetapkan bagian apa saja yang akan dideskripsikan (fisik, watak, dll.);
4)      Merinci hal-hal apa saja yang harus dideskripsikan sehingga membuat pembaca tergambar mengenai apa yang diceritakan penulis. (Nurbaya, dkk, 2011:47)

2.      ARGUMENTASI
Argumentasi diturunkan dari verba to argue (inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.
Argumentasi sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Argumentasi disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. (Zainal Arifin, 2009:132)
Paragraf argumentasi dikembangkan dengan pola pengembangan sebab akibat. Hubungan sebab akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian bergerak maju menuju suatu kesimpulan sebagai efek atau akibat. Efek yang muncul dapat berupa efek tunggal dan efek jamak (bersama-sama). (http://www.wayankatel.com/2012/06/contoh-dan-pengertian-lengkap-paragraf.html).
Teknik penulisan argumentasi, yaitu:
1)      Pendahuluan, berfungsi menarik perhatian pembaca dengan menyajikan fakta-fakta untuk memahami argumentasi yang akan disampaikan.
2)      Isi argumentasi, seluruh isi argumentasi diarahkan kepada usaha penulis untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran dari masalah yang dikemukakan , sehingga kesimpulannya juga benar.
3)      Simpulan, bertujuan untuk membuktikan kebenaran untuk mengubah sikap dan pendapat pembaca. (Nurbaya, dkk, 2011:42).

3.      ABSTRAK
Abstrak adalah ringkasan isi laporan yang ditulis dengan sangat singkat dan padat (tidak melebihi 400 kata). Abstrak dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik atau penafsiran penulis abstrak.  Abstrak berisi pokok masalah, tujuan, metode, data, dan kesimpulan dalam bentuk paragraf. Melalui abstrak, pembaca dapat memahami garis besar isi laporan, dan apabila berkehendak memahami lebih jauh, dapat membaca dan mempelajari bab-bab dalam laporan. (Minto Rahayu, 2007:196)
Abstrak berfungsi untuk memberikan gambaran ringkas tentang isi naskah dan disusun sedemikian rupa untuk menggugah pembaca untuk membaca isi naskah secara keseluruhan. Agar abstrak dapat memenuhi fungsinya, penulis hendaknya meperhatikan ketentuan-ketentuan menyusun dan menulis abstrak termasuk dalam pemilihan kata yang efisien dan tepat, penyusunan kalimat yang syarat makna, penataan kalima-kalimat menjadi sebuah paragraf yang koheren. Yang juga sangat pentng ialah penggunaan bahasa yang baku serta komunikatif. Abstrak ditulis sesudah naskah selesai ditulis secara lengkap dan perlu diperiksa kembali untuk melihat apakah abstrak itu telah dapat menggambarkan isi pokok naskah secara singkat tetapi lengkap.
Karakteristik abstrak:
1) Singkat.
2) Berketelitian tinggi: 1) menggunakan sumber dokumen asli secara cermat, dan mudah dipahami, dan 2) menggunakan kata atau istilah yang sama dengan dokumen aslinya.
3) Bentuk tulisan: 1)  informative kualitatif atau kuantitatif bergantung pada naskah asli, dan 2) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif  bergantung pada naskah asli.
4) Struktur:
a. Judul laporan/ dokumen asli,
b. Nama asli penulis laporan (dokumen),
c. Tujuan dan masalah,
d. Cara kerja, proses, atau metode kerja,
e. Hasil kerja dan validitas hasil,
f. Kesimpulan, dan         
g. Inisial penulis abstrak.

B.     Jenis abstrak:
1.      Abstrak indikatif yaitu abstrak yang menguraikan secara singkat masalah yang terkandung dalam dokumen lengkapnya. Abstrak ini tidak memadatkan isi dokumen asli, bertujuan agar lebih cepat diketahui isinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan sehingga pembaca dapat mempertimbangkan apakah tulisan asli perlu dibaca atau tidak. Pembaca abstrak cenderung mementingkan informasi yang diperlukan sebagai pertimbangan untuk suatu tindakan tertentu.
2.      Abstrak informative yaitu miniature laporan atau dokumen asli dengan menampilkan selengkap mungkin data laporan sehingga pembaca abstrak tidak perlu lagi membacanaskah aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Abstrak informasi menyajikan keseluruhan naskah asli dalam bentuk mini: judul, penulis asli, lembaga, tujuan, metode pembahasan atau analisis, hasil analisis, kesimpulan, dan kode inisial penulis abstrak.

4.      KESIMPULAN
                                                                  

Kesimpulan adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku). Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan. Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan. Kesimpulan adalah pernyataan dari hasil tiap satuan dan keseluruhan analisis, yang di uraikan secara singkat dalam bentuk pointer yang tidak terlalu banyak.

Kesimpulan merupakan bagian penting sebuah karangan ilmiah.  Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah selengkapnya cenderung membaca bagian-bagian penting saja, yaitu kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Untuk menghasilkan kesimpulan yang baik, perhatikan persyaratan berikut ini:
1)      Persyaratan materi atau isi:
(1)   Kesimpulan berupa interpretasi atas hasil analisis, dapat berupa inferensi dan dapat pula berupa implikasi. Inferensi adalah kesimpulan berdasarkan referensi, tidak melibat data secara langsung, sedangkan implikasi adalah kesimpulan yang melibat data.
(2)   Kesimpulan menyajikan gambaran isi karangan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya secara singkat dan meyakinkan.
(3)   Kesimpulan merupakan bab penutup berisi uraian singkat atau rincian yang merupakan konsekuensi pembahasan bab-bab sebelumnya.
(4)   Kesimpulan tidak menyajikan hal-hal yang tidak diuraikan sebelumnya.
2)      Persyaratan bahasa:
Secara umum persyaratan ejaan, pilihan kata, kalimat, dan paragraf, serupa dengan persyaratan bahasa pada naskah utama. Perbedaan terdapat pada pilihan kata terutama kata-kata transisi yang cenderung menunjukkan hubungan penegas, misalnya: dengan demikian, jadi; dapat disimpulkan bahwa, fakta menunjukkan adanya kecenderungan, hubungan yang menyatakan hasil atau akibat, misalnya; jadi, hasilnya, akibatnya.
3)      Penyajian:
Kesimpulan dapat disajikandalam bentuk paragraph semacam esai dan dapat pula berupa butir-butir rincian. Jika rumusan masalah dalam pendahuluan ada dua butir, kesimpulan sekurang-kurangnya juga dua butir. (Hs, Widjono: 289)



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1.      Narasi, deskripsi, dan argumentasi dapat dijabarkan pengertiannya sebagai berikut:
-          Narasi secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan suatu cerita kepada pembaca.
-          Deskripsi berasal dari verba to describe yang artinya menguraikan, atau melukiskan. Deskripsi bertujuan memberikan kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan.
-          Argumentasi diturunkan dari verba to argue (inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.
2.      Abstrak dan kesimpulan memiliki pengertian sebagai berikut:
-          Abstrak adalah ringkasan isi laporan yang ditulis dengan sangat singkat dan padat. Abstrak dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik atau penafsiran penulis abstrak.
-          Kesimpulan adalah suatu proposisi(kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku).Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan.






DAFTAR PUSTAKA

Rohmadi, Muhammad, dkk. 2008. Teori dan Aplikasi: Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Surakarta: UNS Press.
 Keraf, Gorys. 2000. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo.
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Nurbaya, dkk. 2011. Bahasa Indonesia. Palembang: UPT MPK Unsri.
http://www.wayankatel.com/2012/06/contoh-dan-pengertian-lengkap-paragraf.html diakses pada Senin, 30 September 2012, Pukul: 10.30 wib.
muhammadroisalfaqih@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar